PPIC
Pengadaan barang di industri farmasi tidak bisa
dilepaskan dari peran dan fungsi dari PPIC (Production Planning and Inventory
Control). Karena proses pembelian barang harus didasarkan pada rencana
produksi, kapan produksi akan dilakukan, kapasitas produksi,dll.
PPIC merupakan
bagian yang bertanggung jawab terhadap perencanaan produksi dan persediaan
barang. PPIC menjembatani kebutuhan
produk yang diperlukan oleh bagian marketing dengan pabrik agar permintaan
pasar terpenuhi. Fungsi PPIC adalah melakukan pengawasan terhadap pergerakan
barang mulai dari pembelian bahan, permintaan bahan baku, siklus pembuatan
secara keseluruhan, sampai pengiriman barang jadi, serta perencanaan produksi
yang dilakukan secara rutin dan sistematis dengan menggunakan fasilitas pabrik
secara ekonomis.
Tanggung
Jawab PPIC
Departemen PPIC
bertanggung jawab terhadap perencanaan produksi, pengendalian persediaan
dan melaksanakan export-import.
a. Mengatur
perencanaan produksi.
Produk yang dihasilkan
oleh pabrik dibagi menjadi 3 kategori, yaitu :
1. Kategori
A : menguasai 70% dari total penjualan selama setahun dengan mengacu pada omset
sebelumnya dan produk dari kategori ini harus sering diproduksi tiap bulan
untuk melayani permintaan pasar dan menekan modal yang berhenti.
2. Kategori
B : menguasai 20% total omset, diproduksi setiap dua bulan sekali sesuai
permintaan pasar.
3. Kategori
C : menguasai 10% dari total omset dan produksi setiap empat sampai dengan enam
bulan sesuai permintaan pasar.
b. Pengendalian
persediaan dan pembelian bahan.
Dalam pengendalian
persediaan, pembelian bahan dibagi menjadi 3 kategori, yaitu :
1. Kategori
A : menguasai 70% dari total biaya yang dikeluarkan untuk pembelian bahan dan
pembelian dilakukan sesuai kebutuhan. Sebisa mungkin dihindari terjadinya over stock
karena dapat menimbulkan kerugian.
2. Kategori
B : menguasai 20% dari total biaya yang dikeluarkan untuk pembelian bahan dan
pembelian dilakukan dua atau tiga bulan, sesuai jadwal produksi.
3. Kategori
C : menguasai 10% dari total biaya yang dikeluarkan untuk pembelian bahan dan
pembelian dilakukan tiap tiga atau empat bulan sesuai jadwal produksi.
Tugas
PPIC
- Menyiapkan dan membuat rencana produksi.
- Menghitung kebutuhan bahan untuk produksi.
- Membuat rencana pengadaan barang berdasarkan rencana produksi dan kondisi stok barang di gudang.
- Menyusun laporan barang jadi.
- Menyusun daftar bahan yang harus diorder berdasarkan kebutuhan.
- Memantau semua bahan.
- Membuat evaluasi hasil produksi dan hasil penjualan.
- Menyusun daftar klasifikasi bahan dan produk jadi.
- Mengolah data dan menganalisa menganai rencana dan realisasi produksi.
- Aktif berkomunikasi dengan semua pihak yang terkait.
PURCHASING
Departemen Purchasing merupakan suatu departemen
yang bertanggung jawab terhadap pembelian barang dan jasa yang dibutuhkan untuk
keperluan operasional perusahaan dengan harga paling ekonomis. Faktor yang
paling penting dalam proses pembelian antara lain : kualitas bahan, jumlah
bahan, waktu dan supplier yang sudah terkualifikasi serta harga yang ekonomis.
Departemen Purchasing mengklasifikasikan barang
menjadi 2, yaitu :
a. Barang
inventory : barang-barang yang langsung berhubungan dengan produk yang di
produksi, antara lain : active material, raw material, dan pengemas primer.
b. Barang
non-inventory : barang-barang yang tidak berhubungan langsung dengan produk,
tetapi digunakan untuk menunjang produksi, contohnya : masker, seragam,
timbangan, dll.
Tugas
Purchasing
Secara umum tugas dari Departemen Purchasing adalah
:
a. Merancang
hubungan yang tepat dengan supplier
Hubungan dengan
supplier dapat bersifat kemitraan jangka panjang atapun jangka pendek. Bagian
Purchasing bertugas untuk menetapkan berapa jumlah pemasok yang harus dimiliki
untuk setiap barang.
b. Memilih
supplier
Pemilihan supplier
dapat dilakukan dengan cara :
-
Evaluasi awal.
-
Mengundang pemasok
untuk melakukan presentasi.
-
Kunjungan ke supplier.
-
Meminta sample untuk
dievaluasi lebih lanjut.
c. Memelihara
data barang yang dibutuhkan dan data supplier
Departemen Purchasing
harus memiliki data yang lengkap tentang barang yang akan dibutuhkan maupun
data tentang supplier mereka.
d. Melakukan
pembelian
Pembelian merupakan
pekerjaan rutin dari Departemen Purchasing. Proses pembelian dapat dilakukan
dengna beberapa cara, misalnya : pembelian rutin, lelang maupun tender.
e. Mengevaluasi
kinerja supplier
Penilaian kinerja
supplier juga merupakan pekerjaan yang sangat penting, hal ini dilakukan untuk
menciptakan daya saing yang berkelanjutan. Kinerja supplier bisa digunakan
untuk sebagai dasar untuk menentukan volume pembelian maupun untuk menentukan
peringkat supplier.
Tujuan utama dari
pembelian barang adalah :
-
Mempertahankan
kontinuitas dari supplier agar sesuai dengan jadwal.
-
Memberikan barang yang
memenuhi tingkat kualitas yang telah ditentukan kepada bagian produksi untuk
diproses lebih lanjut.
-
Memperoleh barang yang
dibutuhkan dengan biaya serendah mungkin, tetapi masih tetap konsisten dengan
kebutuhan kualitas, waktu penyerahan, dan performance.
-
Mengembangkan,
mengevaluasi, dan menentukan supplier, harga dan pengiriman yang terbaik bagi
barang yang bersangkutan.
Untuk melakukan pembelian barang, pihak purchasing
dapat menggunakan 3 cara pembelian, yaitu :
a. Pengadaan langsung,
yaitu pengadaan barang/jasa yang dapat langsung dilakukan di lokasi tanpa
dipersyaratkan melalui proses seleksi pemasok sebelumnya.
b. Penunjukan langsung,
yaitu pengadaan melalui pemasok tertentu yang telah terlebih dahulu
ditetapkan/ditunjuk melalui proses penyeleksian calon-calon pemasok.
c. Proses tender yaitu
dilakukan oleh tim pengadaan dengan anggota lintas fungsi/bagian.