1.
Pengertian
Psikotropika adalah suatu
zat atau obat, baik alamiah
maupun sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui
pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
2.
Efek pemakaian
psikotropika
Dapat menurunkan aktivitas otak atau
merangsang susunan saraf pusat dan
menimbulkan kelainan perilaku, disertai dengan timbulnya halusinasi (mengkhayal),
ilusi, gangguan
cara berpikir, perubahan alam perasaan dan dapat menyebabkan ketergantungan
serta mempunyai efek stimulasi (merangsang)
bagi para pemakainya.
3.
Golongan
Psikotropika
a. Psikotropika golongan I : yaitu psikotropika yang tidak
digunakan untuk tujuan pengobatan dengan potensi ketergantungan yang sangat
kuat
b. Psikotropika golongan II : yaitu psikotropika yang berkhasiat
terapi tetapi dapat menimbulkan ketergantungan.
c. Psikotropika golongan III : yaitu psikotropika dengan
efek ketergantungannya sedang dari kelompok hipnotik sedatif.
d. Psikotropika golongan IV : yaitu psikotropika yang efek
ketergantungannya ringan.
Ø Psikotropika golongan I
·
Broloamfetamine
atau DOB ((±)-4-bromo-2,5-dimethoxy-alpha-methylphenethylamine)
·
Cathinone
((x)-(S)-2-aminopropiophenone)
·
DET
(3-[2-(diethylamino)ethyl]indole)
·
DMA (
(±)-2,5-dimethoxy-alpha-methylphenethylamine )
·
DMHP (
3-(1,2-dimethylheptyl)-7,8,9,10-tetrahydro-6,6,9-trimethyl-6H- dibenzo[b,d]pyran-1-olo
)
·
DMT (
3-[2-(dimethylamino)ethyl]indole)
·
DOET (
(±)-4-ethyl-2,5-dimethoxy-alpha-phenethylamine)
·
Eticyclidine
- PCE ( N-ethyl-1-phenylcyclohexylamine )
·
Etrytamine (
3-(2-aminobutyl)indole )
·
Lysergide -
LSD, LSD-25 (9,10-didehydro-N,N-diethyl-6-methylergoline-8beta-carboxamide)
·
MDMA
((±)-N,alpha-dimethyl-3,4-(methylene-dioxy)phenethylamine)
·
Mescaline
(3,4,5-trimethoxyphenethylamine)
·
Methcathinone
( 2-(methylamino)-1-phenylpropan-1-one )
·
4-methylaminorex
( (±)-cis-2-amino-4-methyl-5-phenyl-2-oxazoline )
·
MMDA
(2-methoxy-alpha-methyl-4,5-(methylenedioxy)phenethylamine)
·
N-ethyl MDA
((±)-N-ethyl-alpha-methyl-3,4-(methylenedioxy)phenethylamine)
·
N-hydroxy
MDA ((±)-N-[alpha-methyl-3,4-(methylenedioxy)phenethyl]hydroxylamine)
·
Parahexyl
(3-hexyl-7,8,9,10-tetrahydro-6,6,9-trimethyl-6H-dibenzo[b,d]pyran-1-ol)
·
PMA
(p-methoxy-alpha-methylphenethylamine)
·
Psilocine,
psilotsin (3-[2-(dimethylamino)ethyl] indol-4-ol)
·
Psilocybine (3-[2-(dimethylamino)ethyl]indol-4-yl
dihydrogen phosphate)
·
Rolicyclidine
- PHP,PCPY ( 1-(1-phenylcyclohexyl)pyrrolidine )
·
STP, DOM
(2,5-dimethoxy-alpha,4-dimethylphenethylamine)
·
Tenamfetamine
- MDA (alpha-methyl-3,4-(methylenedioxy)phenethylamine)
·
Tenocyclidine
- TCP (1-[1-(2-thienyl)cyclohexyl]piperidine)
·
Tetrahydrocannabinol
·
TMA
((±)-3,4,5-trimethoxy-alpha-methylphenethylamine)
Ø
Psikotropika
golongan II
·
Amphetamine
((±)-alpha-methylphenethylamine)
·
Dexamphetamine
((+)-alpha-methylphenethylamine)
·
Fenetylline
(7-[2-[(alpha-methylphenethyl)amino] ethyl]theophylline)
·
Levamphetamine
((x)-(R)-alpha-methylphenethylamine)
·
Levomethampheta-mine
((x)-N,alpha-dimethylphenethylamine)
·
Mecloqualone
(3-(o-chlorophenyl)-2-methyl-4(3H)- quinazolinone)
·
Methamphetamineracemate
((±)-N,alpha-dimethylphenethylamine)
·
Methaqualone
(2-methyl-3-o-tolyl-4(3H)-quinazolinone)
·
Methylphenidate
(Methyl alpha-phenyl-2-piperidineacetate)
·
Phencyclidine
- PCP (1-(1-phenylcyclohexyl)piperidine)
·
Phenmetrazine
(3-methyl-2-phenylmorpholine)
·
Secobarbital
(5-allyl-5-(1-methylbutyl)barbituric acid)
·
Dronabinol
atau delta-9-tetrahydro-cannabinol ((6aR,10aR)-6a,7,8,10a-tetrahydro-6,6,9-trimethyl-3-pentyl-6H-
dibenzo[b,d]pyran-1-ol)
·
Zipeprol
(alpha-(alpha-methoxybenzyl)-4-(beta-methoxyphenethyl)-1-piperazineethanol)
Ø
Psikotropika
golongan III
·
Amobarbital
(5-ethyl-5-isopentylbarbituric acid)
·
Buprenorphine
(2l-cyclopropyl-7-alpha-[(S)-1-hydroxy-1,2,2-trimethylpropyl]-6,14-
endo-ethano-6,7,8,14-tetrahydrooripavine)
·
Butalbital
(5-allyl-5-isobutylbarbituric acid)
·
Cathine /
norpseudo-ephedrine ((+)-(R)-alpha-[(R)-1-aminoethyl]benzyl alcohol)
·
Cyclobarbital
(5-(1-cyclohexen-1-yl)-5-ethylbarbituric acid)
·
Flunitrazepam
(5-(o-fluorophenyl)-1,3-dihydro-1-methyl-7-nitro-2H-1,4-benzodiazepin-2-one)
·
Glutethimide
(2-ethyl-2-phenylglutarimide)
·
Pentazocine
((2R*,6R*,11R*)-1,2,3,4,5,6-hexahydro-6,11-dimethyl-3-(3-methyl-2-butenyl)-2,6-methano-3-benzazocin-8-ol)
·
Pentobarbital
(5-ethyl-5-(1-methylbutyl)barbituric acid)
Ø
Psikotropika
golongan IV
·
Allobarbital
(5,5-diallylbarbituric acid)
·
Alprazolam
(8-chloro-1-methyl-6-phenyl-4H-s-triazolo[4,3-a][1,4]benzodiazepine)
·
Amfepramone (diethylpropion
2-(diethylamino)propiophenone)
·
Aminorex
(2-amino-5-phenyl-2-oxazoline)
·
Barbital
(5,5-diethylbarbituric acid)
·
Benzfetamine
(N-benzyl-N,alpha-dimethylphenethylamine)
·
Bromazepam
(7-bromo-1,3-dihydro-5-(2-pyridyl)-2H-1,4-benzodiazepin-2-one)
·
Butobarbital
(5-butyl-5-ethylbarbituric acid)
·
Brotizolam
(2-bromo-4-(o-chlorophenyl)-9-methyl-6H-thieno[3,2-f]-s-triazolo[4,3-a][1,4]diazepine)
·
Camazepam
(7-chloro-1,3-dihydro-3-hydroxy-1-methyl-5-phenyl-2H-1,4 benzodiazepin-2-one
dimethylcarbamate (ester))
·
Chlordiazepoxide
(7-chloro-2-(methylamino)-5-phenyl-3H-1,4-benzodiazepine-4-oxide)
·
Clobazam
(7-chloro-1-methyl-5-phenyl-1H-1,5-benzodiazepine-2,4(3H,5H)-dione)
·
Clonazepam
(5-(o-chlorophenyl)-1,3-dihydro-7-nitro-2H-1,4-benzodiazepin-2-one)
·
Clorazepate
(7-chloro-2,3-dihydro-2-oxo-5-phenyl-1H-1,4-benzodiazepine-3-carboxylic acid)
·
Clotiazepam
(5-(o-chlorophenyl)-7-ethyl-1,3-dihydro-1-methyl-2H-thieno [2,3-e]
-1,4-diazepin-2-one)
·
Cloxazolam
(10-chloro-11b-(o-chlorophenyl)-2,3,7,11b-tetrahydro-oxazolo- [3,2-d][1,4]benzodiazepin-6(5H)-one)
·
Delorazepam
(7-chloro-5-(o-chlorophenyl)-1,3-dihydro-2H-1,4-benzodiazepin-2-one)
·
Diazepam
(7-chloro-1,3-dihydro-1-methyl-5-phenyl-2H-1,4-benzodiazepin-2-one)
·
Estazolam
(8-chloro-6-phenyl-4H-s-triazolo[4,3-a][1,4]benzodiazepine)
·
Ethchlorvynol
(1-chloro-3-ethyl-1-penten-4-yn-3-ol)
·
Ethinamate
(1-ethynylcyclohexanolcarbamate)
·
Ethyl
loflazepate (ethyl
7-chloro-5-(o-fluorophenyl)-2,3-dihydro-2-oxo-1H-1,4-benzodiazepine-3-carboxylate)
·
Etil
Amfetamine / N-ethylampetamine (N-ethyl-alpha-methylphenethylamine)
·
Fencamfamin
(N-ethyl-3-phenyl-2-norborananamine)
·
Fenproporex
((±)-3-[(alpha-methylphenylethyl)amino]propionitrile)
·
Fludiazepam
(7-chloro-5-(o-fluorophenyl)-1,3-dihydro-1-methyl-2H-1,4-benzodiazepin-2-one)
·
Flurazepam (7-chloro-1-[2-(diethylamino)ethyl]-5-(o-fluorophenyl)-1,3-dihydro-2H-1,4-benzodiazepin-2-one)
·
Halazepam
(7-chloro-1,3-dihydro-5-phenyl-1-(2,2,2-trifluoroethyl)-2H-1,4-benzodiazepin-2-one)
·
Haloxazolam
(10-bromo-11b-(o-fluorophenyl)-2,3,7,11b-tetrahydrooxazolo
[3,2-d][1,4]benzodiazepin-6(5H)-one)
·
Ketazolam
(11-chloro-8,12b-dihydro-2,8-dimethyl-12b-phenyl-4H-[1,3]oxazino[3,2-d][1,4]benzodiazepine-4,7(6H)-dione)
·
Lefetamine -
SPA ((x)-N,N-dimethyl-1,2-diphenylethylamine)
4.
Cara
penyaluran Psikotropika dari Apotek
a. Apotek melakukan DEPEKTA ( Daftar
Obat Kosong Menipis )
b. Penulisan SP ( Surat Pesanan )
kemudiaan di setujui oleh apoteker sebagai penanggung jawab dan ASKES sebagai
pihak yang memberikan keuangan.
c. Kemudian di kirim ke PBF.
d. PBF yang telah mengabulkan permohonan
tidak langsung mengirim barang tetapi menunggu pengabulan permohonan oleh
apoteker PBF.
e. Apabila semua pihak telah
mengabulkan maka barang akan segera di kirim.
Ket : SP ( Surat Pesanan ) Narkotika
dan Psikotropika tidak sama.
Dalam penulisan obat yang tergolong
kedalam obat Narkotik dan Psikotropika harus memenuhi syarat – syarat,
diantaranya :
1. Ditulis oleh dokter serta di beri
garis merah di bawah obat.
2. Resep berlaku hanya satu kali /
tidak boleh disalin.
3. Ada alamat dokter.
4. Ada alamat pasien.
Obat yang sudah diberikan pada
pasien harus dicatat dalam buku pengeluaran obat, supaya memudahkan dalam
mencatat pelaporan akhir bulannya. Dalam pelaporan bulanan di apotek ternyata
ada beberapa hal yang tidak sesuai dengan teori yang didapat dari sekolah tidak
sama dengan praktek yang ada di lapangan dikarnakan adanya perubahan ketentuan
mengenai pelaporan obat narkotika dan psikotropika yang dikeluarkan oleh
pemerintah.
5.
Contoh zat Psikotropika
a. Ekstasi
Ekstasi
atau methylenedioxy amphetamine (MDMA) merupakan zat
kimia turunan amphetamine yang memiliki reaksi yang lebih kuat dibandingkan
dengan amphetamine. Ekstasi mempunyai rumus kimia C11H15NO2.
Ekstasi juga disebut pil setan, karena pengaruhnya seperti setan yang merusak
sistem saraf pusat dan sel-sel otak. Selain itu, pil ini juga dapat menyebabkan
ketergantungan.
Ekstasi
yang banyak diperdagangkan biasanya berupa kapsul berwarna kuning dan merah
muda atau berupa tablet berwarna coklat dan putih. Ekstasi dapat dikategorikan
sebagai kelompok obat yang mudah dimodifikasi struktur kimianya untuk
memperoleh bahan aktif yang lebih ampuh khasiatnya.
Jika
ekstasi diminum maka akan segera timbul gejala-gejala berikut.
1)
Perasaan menjadi sangat gembira, tersanjung, bersemangat, dan puas diri serta menjadi
lebih terbuka kepada orang lain.
2)
Tubuh gemetar, gigi gemeletuk, keluar keringat dingin, dan detak jantung tidak
normal.
3)
Nafsu makan hilang, pandangan kabur, dan keluar air mata terusmenerus.
4)
Badan panas luar biasa (hipertermia), yang apabila diikuti dengan minum terlalu
banyak air akan menimbulkan ketidakseimbangan cairan di dalam tubuh yang
disebut dengan hipnotermia. Jika terjadi komplikasi dapat menimbulkan kematian.
b. Shabu-shabu
Salah
satu turunan amphetamine yang lain adalah metamphetamine yang memiliki rumus
kimia C10H15N. Zat ini juga dikenal sebagai shabu-shabu.
Bentuknya yang berupa kristal tidak berwarna dan tak berbau sangat mudah larut
dalam air. Shabu-shabu memiliki efek yang sangat keras pada susunan saraf. Efek
yang dapat ditimbulkan cenderung lebih cepat dan lebih hebat daripada ekstasi.
Secara
psikis shabu-shabu dapat menimbulkan efek-efek berikut.
1)
Timbulnya perasaan sehat, percaya diri, bersemangat, dan rasa gembira yang
berlebihan.
2)
Muncul perasaan berkuasa disertai peningkatan konsentrasi semu.
3)
Nafsu makan menurun, sulit tidur, dan biasanya muncul halusinasi.Mirip seperti
jika mengonsumsi alkohol, pemakai ekstasi dapat dalam jangka lama dapat
mengalami penurunan berat badan terus-menerus, kerusakan organ dalam, stroke,
bahkan kematian. Jika orang sudah kecanduan, ia akan terus-menerus gelisah,
ketakutan, sensitif, bingung, dan putus asa.